PM Italia Dilaporkan ke ICC Usai Terlibat Genosida di Gaza

pm-italia-dilaporkan-ke-icc-usai-terlibat-genosida-di-gaza

PM Italia Dilaporkan ke ICC Usai Terlibat Genosida di Gaza. Pagi 8 Oktober 2025, dunia politik Eropa diguncang pengakuan mengejutkan dari Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni: dia dan dua menterinya dilaporkan ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas tuduhan keterlibatan dalam genosida di Gaza. Pengaduan ini, yang diajukan oleh kelompok aktivis hak asasi manusia, menyoroti dukungan Italia terhadap operasi militer Israel yang sudah menewaskan lebih dari 67 ribu warga Palestina sejak Oktober 2023. Meloni, yang dikenal pro-Israel tegas, sebut laporan ini “serangan politik” di pidato kemarin, tapi fakta di lapangan tunjukkan Italia kirim senjata senilai jutaan euro ke Israel meski kritik global membanjir. Di tengah negosiasi ceasefire Gaza yang rapuh, kasus ini jadi ujian bagi Uni Eropa: dukung sekutu atau tekan akuntabilitas? Dengan ICC yang sudah tangani kasus Netanyahu sebelumnya, laporan Meloni ini bisa buka pintu penyelidikan baru yang ubah dinamika Eropa-Timur Tengah. Mari kita kupas kronologi, tuduhan, dan gelombang responsnya. BERITA TERKINI

Pengakuan Meloni: Dari Pidato hingga Ledakan Media: PM Italia Dilaporkan ke ICC Usai Terlibat Genosida di Gaza

Giorgia Meloni buka suara kemarin sore di konferensi pers Roma, bilang pengaduan ICC ini tuduh dia, Menteri Luar Negeri Antonio Tajani, dan Menteri Pertahanan Guido Crosetto atas “keterlibatan genosida” di Gaza. Ini datang setelah aktivis dari organisasi seperti Amnesty International dan kelompok Palestina ajukan laporan resmi ke ICC di Den Haag, klaim Italia langgar Konvensi Genosida 1948 lewat ekspor senjata. Meloni sebut tuduhan ini “absurd dan politis,” tapi akui Italia tetap dukung Israel sebagai “hak bela diri.”

Kronologi pengaduan bermula dari laporan PBB September lalu yang tuduh Israel lakukan genosida di Gaza, dengan bukti pemindahan paksa dan penghancuran infrastruktur. Italia, sebagai anggota UE, tolak embargo senjata UE tapi lanjutkan pengiriman—data ekspor tunjukkan senilai 20 juta euro sejak 2023. Meloni, yang pimpin Brothers of Italy sejak 2018, selalu tegas pro-Israel: ia kunjungi Tel Aviv pasca-7 Oktober dan tolak resolusi PBB pro-Palestina. Pengakuan ini picu ledakan media: CNN dan BBC liput langsung, sementara di Italia, La Repubblica sebut ini “malu nasional.” Bagi Meloni, ini momen defensif—ia janji lawan di pengadilan, tapi kritik bilang ini cermin kebijakan far-right-nya yang abaikan hak Palestina.

Tuduhan Spesifik: Senjata Italia di Garis Depan Gaza: PM Italia Dilaporkan ke ICC Usai Terlibat Genosida di Gaza

Inti pengaduan ICC adalah peran Italia dalam “rantai pasok genosida”: senjata buatan Italia seperti bom dan komponen radar digunakan Israel di Gaza, yang tewaskan ribuan sipil. Aktivis klaim Meloni abaikan peringatan parlemen Italia yang tolak ekspor senjata ke zona konflik, langgar hukum nasional dan internasional. Data dari Stockholm International Peace Research Institute tunjukkan Italia ekspor senjata ke Israel naik 30% sejak perang dimulai, termasuk ke perusahaan seperti Leonardo yang suplai drone.

Tuduhan ini tak berdiri sendiri—ICC sudah keluarkan surat perintah tangkap untuk Netanyahu dan menteri-menterinya atas kejahatan perang, dan kini ekstensi ke sekutu seperti Italia. Meloni dituduh “complicity” karena pemerintahnya blokir bantuan kemanusiaan UE ke Gaza dan dukung resolusi AS di PBB yang lindungi Israel dari sanksi. Di Gaza, saksi mata laporkan bom Italia hancurkan rumah sakit dan sekolah, bikin tuduhan ini terasa pribadi bagi korban. Bagi pemerintah Italia, ini soal aliansi NATO: Meloni bilang dukungan ke Israel cegah ancaman Iran, tapi aktivis bilang ini hipokrit—Italia tolak senjata ke Ukraina tapi longgar ke Israel. Kasus ini bisa buka banjir laporan serupa ke pemimpin Eropa lain seperti Scholz Jerman.

Respons Domestik dan Global: Dari Protes ke Solidaritas

Di Italia, pengakuan Meloni picu demo massal di Roma dan Milan kemarin malam, dengan ribuan pemuda Palestinian-Italian bakar efgi dan tuntut pengunduran diri. Oposisi seperti Partai Demokratik sebut ini “skandal moral,” desak parlemen selidiki ekspor senjata, sementara koalisi Meloni bela habis-habisan: Tajani bilang ICC “alat politik anti-Barat.” Polisi bentrok dengan demonstran, tangkap 50 orang, tunjukkan ketegangan domestik naik.

Secara global, reaksi campur. AS dan Israel dukung Meloni—Netanyahu tweet “solidaritas penuh,” sementara Biden admin sebut tuduhan “tak berdasar.” Tapi, negara Arab seperti Mesir dan Yordania kecam keras, sebut ini bukti Eropa ikut genosida. Di UE, Macron Prancis desak investigasi independen, sementara PBB bilang ICC harus prioritaskan kasus ini. Aktivis global seperti Greta Thunberg ikut kampanye #MeloniToICC di media sosial, yang tren dalam hitungan jam. Respons ini tunjukkan polarisasi: bagi pro-Palestina, ini kemenangan simbolis; bagi Meloni, ancaman eksistensial yang bisa goyahkan pemerintahannya di tengah krisis ekonomi Italia.

Kesimpulan

Laporan Meloni ke ICC atas keterlibatan genosida Gaza pada 7 Oktober 2025 jadi pukulan telak bagi citra Italia di panggung dunia. Dari pengakuan defensifnya, tuduhan senjata yang hancurkan nyawa tak bersalah, hingga protes domestik dan solidaritas global yang terbelah, kasus ini ungkap retak kebijakan Eropa soal Timur Tengah. Meloni mungkin lawan di pengadilan, tapi tekanan ini bisa paksa perubahan: embargo senjata atau shift dukungan. Di Gaza, di mana penderitaan berlanjut, ini pengingat bahwa akuntabilitas tak pandang jabatan. Saat ICC review laporan, harapan tipis untuk keadilan—tapi setidaknya, suara korban didengar. Italia, dan Eropa, harus pilih: diam atau bertindak sebelum terlambat.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *