Penumpang Batik Air Protes Karena Delay Hampir 4 Jam

penumpang-batik-air-protes-karena-delay-hampir-4-jam

Penumpang Batik Air Protes Karena Delay Hampir 4 Jam. Penerbangan Batik Air dengan nomor ID-6187 dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, menuju Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar, pada 18 Agustus 2025, menjadi sorotan setelah mengalami keterlambatan hampir empat jam. Penumpang yang kesal atas penundaan ini memprotes pihak maskapai, dengan beberapa di antaranya mengungkapkan kekecewaan melalui media sosial. Insiden ini menambah daftar tantangan yang dihadapi industri penerbangan Indonesia, yang kerap berhadapan dengan isu keterlambatan. Apa yang menyebabkan delay ini, di mana protes terjadi, dan bagaimana respons Batik Air? Berikut ulasan lengkapnya. BERITA LAINNYA

Protes Ini Terjadi di Bandara Mana 
Kejadian ini berlangsung di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, tepatnya di Terminal 2F, tempat keberangkatan penerbangan domestik Batik Air. Penumpang penerbangan ID-6187, yang dijadwalkan lepas landas pada pukul 17.00 WIB, mulai memprotes setelah menunggu hingga hampir empat jam tanpa kejelasan. Beberapa penumpang terlihat berkumpul di konter check-in maskapai, meminta penjelasan dari petugas ground staff. Sebagian lainnya mengungkapkan kekesalan melalui platform media sosial, dengan unggahan yang menyoroti buruknya komunikasi dari pihak maskapai. Salah satu penumpang bahkan menyebut situasi tersebut sebagai “pengalaman terburuk” karena ketidakpastian jadwal keberangkatan. Protes ini mencerminkan keresahan penumpang yang merasa tidak mendapatkan informasi memadai selama penantian panjang di bandara tersibuk di Indonesia tersebut.

Apa Yang Membuat Pesawat Batik Air Ini Bisa Terdelay
Keterlambatan penerbangan ID-6187 disebabkan oleh masalah teknis pada pesawat Boeing 737-800 yang digunakan untuk rute tersebut. Berdasarkan informasi dari pihak maskapai, ditemukan adanya gangguan pada sistem hidrolik pesawat selama pemeriksaan rutin sebelum lepas landas. Untuk memastikan keselamatan, tim teknisi harus melakukan perbaikan dan pengujian tambahan, yang memakan waktu lebih lama dari perkiraan awal. Proses ini diperparah oleh keterbatasan suku cadang di Bandara Soekarno-Hatta, sehingga maskapai harus menunggu pengiriman komponen dari pusat perawatan mereka. Selain itu, faktor cuaca yang kurang mendukung di wilayah Makassar pada sore hari turut memengaruhi keputusan untuk menunda penerbangan demi keamanan. Meski langkah ini sesuai dengan prosedur keselamatan penerbangan, kurangnya komunikasi proaktif dari Batik Air kepada penumpang menjadi penyebab utama ketidakpuasan. Penumpang mengeluhkan minimnya pembaruan informasi selama penantian, dengan beberapa hanya mendapat pemberitahuan melalui pengeras suara yang kurang jelas.

Apa Kompensasi Batik Air Untuk Para Penumpang-penumpangnya
Menanggapi protes penumpang, Batik Air akhirnya memberikan kompensasi sesuai dengan regulasi Kementerian Perhubungan Republik Indonesia tentang perlindungan konsumen penerbangan. Setiap penumpang menerima voucher makanan dan minuman senilai Rp100.000 yang dapat digunakan di restoran dalam area bandara. Selain itu, maskapai menyediakan akses ke lounge bandara bagi penumpang kelas bisnis sebagai bentuk permintaan maaf. Untuk penumpang yang terlanjur kehilangan koneksi penerbangan lanjutan di Makassar, Batik Air menawarkan opsi reschedule tanpa biaya tambahan atau pengembalian dana penuh bagi yang memilih membatalkan perjalanan. Maskapai juga mengeluarkan pernyataan resmi pada 19 Agustus 2025, meminta maaf atas ketidaknyamanan dan menegaskan komitmen mereka untuk meningkatkan komunikasi dengan penumpang di masa depan. Namun, beberapa penumpang merasa kompensasi tersebut kurang memadai mengingat lamanya waktu penantian dan dampaknya terhadap rencana perjalanan mereka, seperti kehilangan jadwal rapat atau acara penting di Makassar.

Kesimpulan: Penumpang Batik Air Protes Karena Delay Hampir 4 Jam
Keterlambatan penerbangan Batik Air ID-6187 selama hampir empat jam di Bandara Soekarno-Hatta pada 18 Agustus 2025 memicu protes penumpang akibat masalah teknis pesawat dan kurangnya komunikasi dari maskapai. Meski keterlambatan dilakukan demi keselamatan, minimnya pembaruan informasi memperburuk situasi, membuat penumpang frustrasi. Kompensasi berupa voucher, akses lounge, dan opsi reschedule menjadi langkah mitigasi, tetapi tidak sepenuhnya meredam kekecewaan. Insiden ini menjadi pengingat bagi maskapai penerbangan untuk lebih proaktif dalam berkomunikasi dengan penumpang selama situasi darurat. Bagi Batik Air, kejadian ini adalah peluang untuk memperbaiki sistem manajemen krisis dan menjaga kepercayaan pelanggan di tengah persaingan ketat industri penerbangan Indonesia. Ke depan, diharapkan maskapai dapat lebih responsif agar pengalaman penumpang tetap terjaga meski dihadapkan pada tantangan teknis.

 

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *