Papua Akan Dibangun 2.200 Rumah, Mendagri Setuju dan Dukung

papua-akan-dibangun-2-200-rumah-mendagri-setuju-dan-dukung

Papua Akan Dibangun 2.200 Rumah, Mendagri Setuju dan Dukung. Provinsi Papua Pegunungan sedang jadi sorotan setelah rencana pembangunan 2.200 rumah untuk masyarakat diumumkan pada 12 Agustus 2025. Proyek ambisius ini mendapat dukungan penuh dari Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian, yang langsung memimpin rapat koordinasi di Wamena untuk memastikan kelancaran program. Inisiatif ini dianggap sebagai langkah besar untuk meningkatkan kesejahteraan warga Papua Pegunungan, sekaligus menunjukkan komitmen pemerintah pusat dalam pemerataan pembangunan. Siapa saja yang terlibat, dan apa latar belakang proyek ini? Yuk, kita ulas secara santai tapi tetap berdasarkan fakta! BERITA LAINNYA

Apa Itu Mendagri? Dan Siapa Yang Menjabat Hingga Kini
Mendagri adalah singkatan dari Menteri Dalam Negeri, pejabat yang bertanggung jawab atas urusan pemerintahan dalam negeri, termasuk koordinasi dengan pemerintah daerah, pembinaan otonomi daerah, dan keamanan nasional. Tugas Mendagri mencakup memastikan kebijakan pusat tersinkronisasi dengan daerah, termasuk dalam proyek pembangunan seperti di Papua Pegunungan ini. Hingga Agustus 2025, jabatan Mendagri dipegang oleh Muhammad Tito Karnavian, mantan Kapolri yang dilantik sebagai menteri pada 2019 dan terus menjabat di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Tito dikenal sebagai sosok yang berpengalaman di Papua, pernah bertugas sebagai Kapolda di wilayah tersebut, sehingga ia paham betul dinamika dan kebutuhan masyarakat setempat.

Siapa Saja Yang Ikut Serta Dalam Pembangunan Ini
Proyek pembangunan 2.200 rumah ini melibatkan banyak pihak untuk memastikan kelancaran pelaksanaan. Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) menjadi pelaksana utama, dengan Menteri PKP Maruarar Sirait memimpin langsung perencanaan teknis. Gubernur Papua Pegunungan John Tabo juga berperan besar, menjadi penggagas awal saat bertemu Presiden Prabowo beberapa waktu lalu. Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk turut mengawal proyek ini, terutama karena ia berasal dari Papua Pegunungan dan memiliki koneksi kuat dengan masyarakat lokal.

Selain itu, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) se-Papua Pegunungan, termasuk para bupati, TNI, Polri, Badan Intelijen Negara Daerah (Binda), dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dilibatkan dalam rapat koordinasi di Hotel Baliem Pilamo, Wamena, pada 12 Agustus 2025. Keterlibatan berbagai pihak ini penting untuk memastikan aspek keamanan, kepastian lahan, dan administrasi berjalan sesuai aturan. Masyarakat adat dan tokoh lokal juga dilibatkan untuk memberikan masukan, terutama terkait tipe rumah yang sesuai dengan budaya setempat.

Kenapa Rencana Pembangunan 2.200 Rumah Ini Bisa Ada
Rencana pembangunan 2.200 rumah ini berawal dari perintah langsung Presiden Prabowo Subianto kepada Menteri PKP Maruarar Sirait setelah audiensi dengan Gubernur John Tabo. Dari total rumah, 2.000 unit diperuntukkan bagi masyarakat umum, sementara 200 unit disiapkan untuk tokoh adat dan masyarakat. Proyek ini merupakan bagian dari visi pemerintahan Prabowo-Gibran untuk mempercepat pembangunan di daerah tertinggal, khususnya Papua, guna meningkatkan kualitas hidup warga. Papua Pegunungan, yang baru berdiri sebagai provinsi pada 2022, masih menghadapi tantangan infrastruktur, sehingga proyek ini dianggap sebagai langkah strategis.

Inisiatif ini juga didorong oleh kebutuhan mendesak akan hunian layak di wilayah tersebut. Banyak warga Papua Pegunungan masih tinggal di rumah tradisional Honai yang kurang memenuhi standar kesehatan modern. Presiden Prabowo menekankan pentingnya rumah sehat dengan fasilitas memadai untuk mendukung kebahagiaan dan harmoni keluarga. Selain itu, proyek ini sejalan dengan program nasional tiga juta rumah yang dicanangkan pemerintah, dengan Papua Pegunungan menjadi salah satu fokus utama. Dukungan Mendagri Tito Karnavian memastikan koordinasi antarinstansi berjalan mulus, dengan penekanan pada stabilitas keamanan dan efisiensi anggaran.

Kesimpulan: Papua Akan Dibangun 2.200 Rumah, Mendagri Setuju dan Dukung
Rencana pembangunan 2.200 rumah di Papua Pegunungan adalah wujud nyata komitmen pemerintah untuk memajukan daerah tertinggal, dengan dukungan penuh dari Mendagri Muhammad Tito Karnavian. Melibatkan berbagai pihak, dari Kementerian PKP hingga tokoh lokal, proyek ini menunjukkan kolaborasi yang kuat untuk mewujudkan hunian layak bagi warga. Inisiatif ini, yang lahir dari arahan Presiden Prabowo, menandai langkah besar menuju kesejahteraan masyarakat Papua Pegunungan. Jika berjalan lancar, proyek ini bisa jadi model untuk pembangunan di daerah lain. Kita tunggu saja realisasinya, semoga bawa dampak positif untuk warga Papua!

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *