Mendes Yandri Ajak Warga Untuk Melawan Narkoba. Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto mengajak warga desa di seluruh Indonesia untuk melawan penyalahgunaan narkoba dalam acara dialog komunitas di Klaten, Jawa Tengah, pada 4 Agustus 2025. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah memperkuat ketahanan masyarakat desa terhadap ancaman narkotika. Dengan kasus penyalahgunaan narkoba yang meningkat di wilayah pedesaan, Yandri menekankan pentingnya kolaborasi antarwarga untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan produktif. Artikel ini akan mengupas profil Yandri, usulannya kepada warga, dan respons positif netizen terhadap inisiatif ini. BERITA LAINNYA
Siapa Itu Mendes Yandri?
Yandri Susanto, lahir di Jakarta pada 1974, adalah Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah Presiden Prabowo Subianto. Sebelum menjabat menteri, ia dikenal sebagai politisi Partai Amanat Nasional (PAN) dan anggota DPR RI selama beberapa periode. Yandri memiliki pengalaman panjang dalam advokasi pembangunan desa, terutama melalui pengelolaan dana desa dan program koperasi. Sejak dilantik pada Oktober 2024, ia aktif mendorong pemberdayaan masyarakat desa melalui inisiatif seperti Koperasi Desa Merah Putih dan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Gaya kepemimpinannya yang dekat dengan masyarakat, seperti menginap di rumah warga untuk berdialog, membuatnya dikenal sebagai figur yang rendah hati dan peduli pada isu lokal.
Apa Usulan Mendes Yandri Untuk Para Warga?
Dalam acara di Klaten, Yandri mengusulkan pembentukan satgas anti-narkoba di setiap desa, melibatkan kepala desa, polisi desa (Bhabinkamtibmas), dan tokoh masyarakat. Ia menekankan pentingnya edukasi dini untuk mencegah anak-anak dan remaja terpapar narkoba, termasuk melalui kampanye di sekolah dan masjid. Yandri juga mendorong perangkat desa untuk memanfaatkan dana desa guna mendanai program pencegahan, seperti kegiatan olahraga dan seni untuk mengalihkan energi pemuda dari pengaruh negatif. Ia mengusulkan pelatihan untuk kader posyandu agar mampu mengenali tanda-tanda penyalahgunaan narkoba di kalangan warga. Selain itu, Yandri menyarankan kerja sama dengan BUMDes untuk menciptakan lapangan kerja, mengingat pengangguran sering menjadi pemicu penyalahgunaan narkoba. Ia juga mengajak warga melaporkan aktivitas mencurigakan kepada polisi untuk mempercepat penanganan peredaran narkotika.
Tanggapan Positif Netizen Soal Hal Ini
Netizen menyambut positif ajakan Yandri melalui media sosial, memuji pendekatannya yang proaktif dan berbasis komunitas. Banyak yang mengapresiasi ide satgas anti-narkoba desa, menyebutnya langkah konkret untuk melindungi generasi muda di pedesaan. Seorang pengguna di platform X menulis bahwa inisiatif ini “membumi dan relevan” karena melibatkan warga langsung. Komunitas guru dan orang tua juga mendukung kampanye edukasi di sekolah, berharap anak-anak mendapat pemahaman lebih dini tentang bahaya narkoba. Beberapa netizen menyoroti pentingnya lapangan kerja melalui BUMDes, menganggapnya solusi jangka panjang untuk mengurangi kerentanan pemuda terhadap narkotika. Meski ada kritik tentang perlunya pendanaan tambahan, mayoritas netizen optimistis inisiatif Yandri dapat memperkuat ketahanan desa terhadap narkoba.
Kesimpulan: Mendes Yandri Ajak Warga Untuk Melawan Narkoba
Ajakan Mendes Yandri Susanto untuk melawan narkoba menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga ketahanan masyarakat desa dari ancaman penyalahgunaan narkotika. Dengan pengalaman kepemimpinannya yang dekat dengan rakyat, usulan seperti satgas anti-narkoba dan edukasi dini menjadi langkah strategis. Respons positif netizen mencerminkan dukungan luas terhadap inisiatif ini, terutama karena pendekatannya yang melibatkan komunitas. Jika usulan ini dijalankan dengan koordinasi yang baik antara pemerintah, desa, dan masyarakat, Indonesia berpeluang menciptakan lingkungan desa yang lebih sehat dan bebas dari narkoba, mendukung visi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.