Korban Tewas Apartemen Hongkong Total 94 Orang

korban-tewas-apartemen-hongkong-total-94-orang

Korban Tewas Apartemen Hongkong Total 94 Orang. Tragedi kebakaran di kompleks apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong, mencapai angka mengerikan: total 94 korban tewas per Kamis malam, 27 November 2025. Ini jadi kebakaran paling mematikan di kota sejak 1957, dengan api yang melahap tujuh dari delapan menara setinggi 31 lantai. Lebih dari 270 orang masih hilang, sementara 900 penghuni mengungsi ke penampungan darurat. Api bermula Rabu sore dari scaffolding renovasi, cepat menyebar karena material mudah terbakar dan jendela tertutup rapat. Chief Executive John Lee umumkan dana bantuan 300 juta dolar Hong Kong, tapi warga tuntut akuntabilitas—tiga petinggi konstruksi sudah ditangkap atas dugaan kelalaian. INFO CASINO

Update Korban dan Upaya Pencarian: Korban Tewas Apartemen Hongkong Total 94 Orang

Jumlah korban tewas naik drastis dari 65 pagi hari menjadi 94 malam itu, menurut Fire Services Department. Sebanyak 51 orang tewas di tempat, empat meninggal di rumah sakit, dan sisanya ditemukan di reruntuhan. Seorang pemadam kebakaran, Ho Wai-ho (37 tahun), jadi korban ke-94—ia ditemukan ambruk saat evakuasi. Lebih dari 200 tim pemadam masih gelar operasi pencarian di sisa api yang menyala, dengan 25 panggilan darurat dari warga terperangkap. Kompleks ini rumah bagi 4.600 jiwa, mayoritas lansia—sekitar seperempat penduduk Hong Kong di atas 65 tahun. Sukarelawan sortir bantuan makanan dan pakaian di pusat komunitas, sementara keluarga korban tunggu kabar di luar barikade polisi.

Penyebab Kebakaran dan Kelalaian Renovasi: Korban Tewas Apartemen Hongkong Total 94 Orang

Api pertama terdeteksi pukul 15.00 di Wang Cheong House, diduga dari scaffolding bambu yang mudah terbakar. Renovasi eksterior senilai 42,43 juta dolar Hong Kong pakai polistirena busa di dinding luar—bahan yang meleleh cepat dan bantu api lompat ke lantai atas. Scaffolding tutup jaring plastik non-combustible, tapi material itu langgar standar keselamatan. Banyak warga tutup jendela rapat lindungi debu renovasi, jadi asap terperangkap di dalam tanpa peringatan. Alarm kebakaran tak berbunyi efektif, seperti cerita pensiunan 83 tahun Chan Kwong-tak: “Kalau ada yang tidur, selesai sudah.” Mantan dewan Tai Po, Herman Yiu Kwan-ho, tuduh kolusi kontraktor dan komite perumahan—pilih murah daripada aman.

Respons Pemerintah dan Penangkapan

John Lee umumkan dana 300 juta dolar Hong Kong untuk rekonstruksi, medis, dan psikolog—sekitar 38 juta dolar AS. HSBC dan bank lain beri akses dana cepat. Polisi tangkap tiga petinggi konstruksi pagi Kamis atas dugaan pembunuhan berencana kelalaian—dua direktur dan satu konsultan teknik. Wakil Komisaris Eddie Shane bilang material bangunan tak penuhi standar api, biarkan penyebaran cepat. Fire Services dan ICAC bentuk task force selidiki korupsi kontrak. Lee janji audit keselamatan nasional, termasuk scaffolding bambu yang China daratan larang sejak 2021. Warga tuntut transparansi: “Jangan ulangi Grenfell Tower,” kata kelompok advokasi.

Kesimpulan

Total 94 korban tewas di kebakaran Wang Fuk Court adalah pukulan telak bagi Hong Kong, di mana renovasi ceroboh jadi pembunuh diam-diam. Dari scaffolding berbahaya sampai alarm gagal, kelalaian ini hancurkan ribuan hidup. Penangkapan tiga petinggi langkah awal, tapi investigasi harus telus untuk cegah tragedi. Pemerintah janji dana dan reformasi, tapi keluarga korban butuh keadilan nyata. Di kota padat ini, keselamatan bukan opsional—ia keharusan. Semoga korban selamat temukan kedamaian, dan pelajaran ini selamatkan nyawa masa depan.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *