Khofifah Menyalurkan Bantuan di Pidie Jaya

khofifah-menyalurkan-bantuan-di-pidie-jaya

Khofifah Menyalurkan Bantuan di Pidie Jaya. Di tengah duka yang masih menyelimuti Aceh akibat bencana hidrometeorologi, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tunjukkan solidaritas nyata dengan kunjungan langsung ke Pidie Jaya. Pada Sabtu, 6 Desember 2025, Khofifah tiba di Gedung Serbaguna Tgk Chik Pante Geulima untuk sapa pengungsi dan serahkan bantuan kemanusiaan dari Pemprov Jatim. Kunjungan ini bagian dari inisiatif “Jawa Timur Peduli”, dengan total nilai Rp 3,895 miliar yang mencakup uang tunai Rp 3 miliar dan logistik Rp 895 juta. Dampak bencana di Pidie Jaya parah: 27 korban jiwa, 10.522 rumah rusak, 3.479 hektare lahan pertanian hancur, dan 42.453 warga mengungsi di 66 titik. Khofifah, didampingi Bupati Pidie Jaya Sibral Malasyi, tak cuma serahkan bantuan—ia pastikan tim medis Jatim segera dikerahkan. Momen ini jadi pengingat betapa gotong royong antarprovinsi bisa percepat pemulihan. INFO SLOT

Kunjungan Khofifah ke Pidie Jaya: Khofifah Menyalurkan Bantuan di Pidie Jaya

Khofifah mendarat di Banda Aceh pagi itu, langsung lanjut ke Pidie Jaya dengan iring-iringan sederhana. Sampai di posko pengungsian, ia turun tangan: bantu bagikan paket bantuan dari satu truk—bagian dari lima truk total yang dikirim Jatim. Di Gedung Serbaguna, ia duduk bareng pengungsi, denger cerita soal rumah hanyut dan jalan putus. “Kami dari Jawa Timur saudara kalian di Aceh, terutama Pidie Jaya,” katanya ramah, sambil pegang tangan seorang ibu yang cerita anaknya trauma banjir. Khofifah juga tinjau dapur umum, cek stok makanan siap saji, dan pastikan distribusi adil. Bupati Sibral Malasyi puji: “Kunjungan ini beri semangat baru, bantuan langsung sampai ke tangan warga.” Hingga sore, Khofifah koordinasi dengan Sekda Aceh M. Nasir soal distribusi lebih luas ke daerah lain seperti Aceh Utara dan Pidie.

Jenis Bantuan yang Disediakan: Khofifah Menyalurkan Bantuan di Pidie Jaya

Bantuan Jatim dirancang praktis untuk kebutuhan mendesak. Logistik mencakup makanan pokok seperti beras dan mie instan, alat masak, perlengkapan kebersihan, kebutuhan bayi, serta mukena dan sarung—khusus untuk momen menjelang Ramadhan. Khofifah bilang: “Hari-hari ini, kami tambah telekung dan sarung supaya ibadah tetap lancar.” Uang tunai Rp 3 miliar dialokasikan untuk rekonstruksi darurat, termasuk genset untuk listrik RSUD dan perbaikan jembatan bailey. Selain itu, Pemprov Jatim siapkan relawan medis dan obat-obatan: tim dokter, perawat, serta stok antibiotik dan obat trauma akan berangkat dalam 48 jam. “Insyaallah segera kami kirim, karena kesehatan prioritas utama,” tegas Khofifah. Bantuan ini dari swadaya masyarakat Jatim, termasuk donasi masjid dan pesantren, bukti solidaritas lintas pulau.

Respons Pengungsi dan Koordinasi Lokal

Pengungsi di Pidie Jaya langsung terharu. Seorang bapak bernama Cut, 52 tahun, bilang: “Bantuan ini tepat sasaran, makanan cukup untuk seminggu. Pak Gubernur datang langsung, rasanya seperti saudara sendiri.” Ibu-ibu di posko peluk Khofifah, cerita soal akses listrik putus dan internet mati yang bikin anak susah belajar online. Khofifah respons cepat: koordinasi dengan PLN untuk genset darurat dan Dinas Pendidikan Aceh untuk sekolah sementara. Bupati Sibral tambah: “Dengan bantuan ini, kami bisa percepat evakuasi korban hilang—masih ada 12 orang dicari.” Koordinasi lintas daerah ini melibatkan BPBD Aceh dan relawan lokal, pastikan tak ada duplikasi bantuan. Khofifah juga ingatkan program spiritual: salat gaib masif di Masjid Al Akbar Surabaya dan Pesantren Tebuireng untuk doakan korban.

Kesimpulan

Kunjungan Khofifah ke Pidie Jaya dan penyaluran bantuan Rp 3,895 miliar jadi contoh nyata solidaritas antarprovinsi di tengah bencana Aceh. Dari logistik sehari-hari hingga tim medis darurat, inisiatif Jatim ini beri harapan bagi 42 ribu pengungsi. Respons pengungsi yang hangat tunjukkan betapa sentuhan langsung bisa bangkitkan semangat. Khofifah, dengan pesan “kami saudara kalian”, ingatkan gotong royong bangsa. Pemulihan Aceh masih panjang—jembatan putus dan lahan rusak butuh waktu—tapi langkah seperti ini percepat proses. Semoga bantuan ini jadi awal, dan Aceh bangkit lebih kuat. Solidaritas tak kenal batas; ini bukti Indonesia satu keluarga.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *