Israel Kembali Serang Gaza Usai Tewaskan 27 Orang

israel-kembali-serang-gaza-usai-tewaskan-27-orang

Israel Kembali Serang Gaza Usai Tewaskan 27 Orang. November 2025 kembali menyaksikan eskalasi ketegangan di Gaza meski gencatan senjata telah berlaku sejak Oktober lalu. Militer Israel melancarkan serangkaian serangan udara dan artileri di berbagai wilayah Gaza pada 19 November, menewaskan sedikitnya 25 hingga 32 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak. Serangan ini disebut sebagai respons atas tembakan militan Palestina terhadap pasukan Israel di Khan Younis. Insiden ini jadi salah satu pelanggaran terberat sejak gencatan senjata, menambah total korban jiwa sejak truce menjadi lebih dari 280 orang menurut data otoritas kesehatan Gaza. BERITA BOLA

Latar Belakang Gencatan Senjata yang Rapuh: Israel Kembali Serang Gaza Usai Tewaskan 27 Orang

Gencatan senjata yang dimediasi AS mulai berlaku pertengahan Oktober 2025, setelah pertukaran sandera dan tahanan serta penarikan sebagian pasukan Israel. Namun, ketenangan sering terganggu oleh insiden saling tembak, terutama di sekitar “yellow line” yang memisahkan zona kontrol Israel dan wilayah Hamas. Sejak truce, Israel laporkan beberapa serdadu tewas akibat serangan militan, sementara Palestina tuding Israel lakukan ratusan pelanggaran, termasuk tembakan peringatan yang berujung fatal. Serangan 19 November ini dipicu tembakan di Khan Younis, membuat Israel langsung balas dengan serangan ke target yang diklaim sebagai infrastruktur militan.

Detail Serangan dan Korban Jiwa: Israel Kembali Serang Gaza Usai Tewaskan 27 Orang

Serangan menyasar Gaza City, Khan Younis, dan area selatan lainnya. Rumah-rumah warga, kendaraan sipil, dan kelompok orang jadi sasaran, menyebabkan puluhan tewas dan luka-luka. Beberapa korban adalah keluarga yang sedang berkumpul, termasuk anak-anak yang tewas di tempat. Rumah sakit di Gaza kewalahan terima jenazah dan korban luka, dengan laporan awal menyebut angka kematian mencapai 32 orang. Israel tegaskan serangan hanya target militan Hamas, tapi saksi mata dan otoritas lokal bilang banyak korban sipil tak bersenjata. Insiden ini picu kepanikan baru di tengah warga yang sudah trauma pasca-perang panjang.

Reaksi dan Dampak terhadap Gencatan Senjata

Hamas sebut serangan ini sebagai “eskalasi berbahaya” yang langgar truce, sementara Israel bilang hanya respons defensif terhadap ancaman langsung. Mediator internasional, termasuk AS, pantau ketat agar situasi tak memburuk jadi perang terbuka lagi. Total pelanggaran sejak Oktober disebut mendekati 400 kali, dengan korban Palestina dominan. Warga Gaza semakin sulit akses bantuan, dan harapan rekonstruksi terancam pudar jika kekerasan berlanjut.

Kesimpulan

Serangan Israel yang tewaskan puluhan warga di Gaza pada 19 November 2025 jadi pengingat betapa rapuhnya gencatan senjata saat ini. Meski disebut respons atas provokasi, dampaknya terhadap sipil tak bisa diabaikan, menambah derita panjang rakyat Gaza. Dunia harapkan dialog segera pulihkan ketenangan, karena eskalasi lebih lanjut hanya tambah korban dan jauhkan prospek perdamaian. Situasi tetap tegang, tapi harapan truce bertahan masih ada jika kedua pihak kendalikan diri.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *