Wanita Terborgol di Cisauk Dibunuh. Warga Desa Cibogo, Kecamatan Cisauk, Kabupaten Tangerang, diguncang penemuan jasad wanita muda dalam kondisi mengenaskan pada Rabu, 16 Juli 2025. Korban, yang kemudian teridentifikasi sebagai APSD (22), ditemukan membusuk di semak-semak dengan tangan terborgol ke belakang, mengenakan jas hujan pink dan kerudung ungu. Polda Metro Jaya memastikan bahwa wanita tersebut menjadi korban pembunuhan, dengan tiga pelaku berhasil ditangkap. Motif pembunuhan diduga berkaitan dengan dendam akibat utang sebesar Rp1,1 juta dan unggahan status WhatsApp korban yang memicu amarah pelaku utama, mantan pacarnya. Kasus ini menjadi sorotan karena sifat kejinya dan menambah daftar kejahatan kekerasan di wilayah Tangerang. BERITA BOLA
Kronologi Penemuan Jasad
Penemuan jasad APSD berawal dari laporan warga yang mencium bau busuk menyengat di area semak-semak di Kampung Lampung Kancil, Desa Cibogo. Warga yang mengecek sumber bau menemukan kaki manusia di antara semak-semak yang ditutupi ranting, dikerubungi lalat. Kapolsek Cisauk, AKP Dhady Arsya, mengonfirmasi bahwa jasad ditemukan dalam kondisi membusuk, dengan wajah yang sudah tidak dapat dikenali. Korban diperkirakan berusia 20–25 tahun dan telah meninggal sekitar satu minggu sebelum ditemukan. Kondisi tangan yang terborgol ke belakang dan jasad yang disembunyikan menunjukkan adanya tindakan sengaja untuk menyembunyikan kejahatan. Tim Inafis dari Polres Tangerang Selatan segera melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan mengevakuasi jasad ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan forensik.
Penangkapan Tiga Pelaku
Polda Metro Jaya bergerak cepat dalam mengusut kasus ini. Tim gabungan dari Polsek Cisauk, Polres Tangerang Selatan, dan Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil menangkap tiga pelaku, yaitu RRP (19), IF (21), dan AP (17), yang kini menjalani pemeriksaan intensif. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menyatakan bahwa pelaku utama, RRP, adalah mantan pacar korban. Penangkapan ketiga pelaku ini menjadi titik terang dalam mengungkap misteri pembunuhan yang sempat menggegerkan warga. Namun, keterangan resmi mengenai peran masing-masing pelaku masih menunggu rilis dari Polda Metro Jaya, karena penyelidikan masih berlangsung untuk memastikan detail kejahatan.
Motif Pembunuhan: Dendam dan Utang
Menurut keterangan polisi, motif pembunuhan berakar dari dendam pribadi RRP terhadap APSD. RRP merasa sakit hati karena korban menagih utang sebesar Rp1,1 juta melalui status WhatsApp, yang dianggap memalukan. Selain itu, APSD juga mengunggah foto bersama kekasih barunya tanpa izin, yang semakin memicu kemarahan RRP. Kombinasi rasa dendam akibat utang dan cemburu ini mendorong RRP, bersama IF dan AP, merencanakan pembunuhan. Polisi menegaskan bahwa spekulasi di media sosial tentang motif lain, seperti urusan utang piutang yang lebih besar, tidak menjadi dasar penyelidikan. “Kami fokus pada hasil penyelidikan, bukan opini masyarakat,” ujar AKP Dhady Arsya, menepis rumor yang beredar.
Tantangan Penyelidikan dan Kondisi Jasad: Wanita Terborgol di Cisauk Dibunuh
Penyelidikan kasus ini menghadapi tantangan karena kondisi jasad yang sudah membusuk, menyulitkan identifikasi luka secara kasat mata. Pemeriksaan forensik di Rumah Sakit Polri Kramat Jati menjadi kunci untuk menentukan penyebab pasti kematian dan jenis luka yang diderita korban. Kapolsek Cisauk menyatakan bahwa jasad ditemukan dengan jas hujan pink dan kerudung ungu, tetapi tidak ada identitas yang ditemukan di TKP. Kondisi tangan terborgol menambah kompleksitas kasus, menunjukkan bahwa pelaku berusaha memastikan korban tidak dapat melawan atau melarikan diri. Penyelidikan kini fokus pada rekonstruksi kejadian dan pemeriksaan keterlibatan ketiga pelaku.
Dampak dan Reaksi Masyarakat: Wanita Terborgol di Cisauk Dibunuh
Penemuan jasad APSD menggegerkan warga Desa Cibogo, terutama karena lokasi TKP berada di dekat pemukiman. Unggahan di media sosial, termasuk melalui akun Instagram lokal, memperlihatkan kerumunan warga yang menyaksikan proses evakuasi, dengan tim Inafis menggunakan mobil bertanda “crime scene investigation.” Kasus ini memicu kekhawatiran tentang keamanan di wilayah Cisauk, yang dikenal sebagai area berkembang dengan banyak permukiman baru. Masyarakat mendesak polisi untuk mengungkap kasus ini secara transparan dan mencegah kejahatan serupa di masa depan.
Penutup: Wanita Terborgol di Cisauk Dibunuh
Kasus pembunuhan wanita terborgol di Cisauk mengungkap sisi kelam dari konflik pribadi yang berujung pada tindakan keji. Penangkapan tiga pelaku, dengan motif dendam dan utang, menjadi langkah awal dalam penegakan hukum. Namun, penyelidikan yang masih berlangsung menunjukkan kompleksitas kasus ini, terutama dengan kondisi jasad yang menyulitkan identifikasi. Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya penyelesaian konflik secara damai dan pengawasan keamanan di wilayah permukiman. Polda Metro Jaya diharapkan segera merilis keterangan resmi untuk memberikan kejelasan kepada publik, sekaligus memastikan keadilan bagi APSD dan keluarganya.