Wanita Lompat Dari Lantai 19 Karena Ada ODGJ. Sebuah insiden tragis mengguncang Apartemen Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, ketika seorang wanita berusia 23 tahun bernama Anita Septiyani nekat melompat dari lantai 19 setelah panik mendapati seorang pria dengan gangguan jiwa (ODGJ) berada di dalam unit apartemennya. Peristiwa yang terjadi pada 8 Juli 2025 ini menjadi viral di media sosial setelah video korban yang terluka di atap seng beredar luas. Insiden ini menyoroti isu keamanan di hunian vertikal dan perlunya pengawasan terhadap individu dengan gangguan jiwa di ruang publik. Artikel ini akan mengulas kronologi kejadian, kondisi korban, respons pihak berwenang, serta dampak dan pelajaran dari peristiwa ini. BERITA BOLA
Kronologi Kejadian
Peristiwa bermula ketika Anita kembali ke unit apartemennya di Tower Jasmine, Apartemen Kalibata City, dan mendapati lampu dalam keadaan mati. Ia kemudian turun ke kantor pengelola untuk meminta bantuan, namun lupa mengunci pintu unitnya. Saat kembali, ia terkejut mendapati seorang pria asing di dalam kamarnya. Pria tersebut, yang kemudian diketahui sebagai Muhammad Ali Jawit (37), warga negara Afghanistan dengan status pengungsi UNHCR, diduga mengalami gangguan jiwa. Dalam kepanikan, Anita berlari ke balkon dan nekat melompat dari lantai 19, jatuh ke atap seng sebuah kios di bawah tower.
Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, menjelaskan bahwa pria tersebut adalah penghuni apartemen yang tinggal bersama kakaknya, yang baru tiba dari Australia. Muhammad Ali Jawit sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Khusus Jiwa di Serpong, tetapi dibawa ke apartemen dengan jaminan pengawasan dari kakaknya. Karena pintu unit Anita tidak terkunci, pria tersebut masuk tanpa sepengetahuan penghuni.
Kondisi Korban
Beruntung, Anita selamat dari kejadian ini meskipun mengalami cedera serius, termasuk patah kaki kiri, luka lebam di mata, dan luka baret di wajah. Ia segera dievakuasi oleh warga dan petugas ke rumah sakit terdekat. Menurut laporan, kondisi Anita kini membaik, dan ia sudah sadar serta dapat diajak berkomunikasi. Video yang viral di media sosial menunjukkan Anita tergeletak di atap seng yang rusak, dengan kaki terluka, namun tetap sadar saat dievakuasi.
Pihak keluarga Anita dan kakak Muhammad Ali Jawit sepakat menyelesaikan masalah secara kekeluargaan. Kakak pelaku telah bertanggung jawab penuh atas biaya pengobatan dan ganti rugi, sehingga tidak ada tuntutan hukum lebih lanjut dari pihak korban.
Respons Pihak Berwenang
Polisi segera mengamankan Muhammad Ali Jawit dan membawanya kembali ke Rumah Sakit Khusus Jiwa di Serpong untuk perawatan. Pihak kepolisian juga berkoordinasi dengan Imigrasi Jakarta Selatan untuk menelusuri status kewarganegaraan pria tersebut, yang ternyata merupakan pengungsi di bawah perlindungan UNHCR. Kepala Bidang Informasi Keimigrasian Jakarta Selatan, Oktinardo, menyatakan bahwa pria tersebut memiliki dokumen resmi yang mengkonfirmasi kondisi gangguan jiwanya.
Pengelola Apartemen Kalibata City diminta meningkatkan keamanan, termasuk memastikan pengawasan terhadap penghuni asing dan memeriksa unit secara berkala. Kapolsek Pancoran juga mengimbau penghuni untuk selalu mengunci pintu unit mereka guna mencegah kejadian serupa.
Dampak Sosial dan Publik: Wanita Lompat Dari Lantai 19 Karena Ada ODGJ
Insiden ini memicu diskusi luas di media sosial, dengan banyak netizen menyampaikan simpati kepada Anita sekaligus mempertanyakan keamanan di Apartemen Kalibata City. Beberapa warga menyoroti kurangnya pengawasan terhadap pintu masuk dan keluar apartemen, yang memungkinkan individu tidak dikenal masuk ke unit penghuni. Kasus ini juga menambah daftar insiden di Kalibata City, yang sebelumnya pernah dikaitkan dengan isu prostitusi online dan perdagangan orang.
Peristiwa ini menyoroti tantangan dalam menangani individu dengan gangguan jiwa di ruang publik, terutama di lingkungan padat seperti apartemen. Kurangnya pengawasan terhadap ODGJ yang tinggal di luar fasilitas medis menjadi perhatian, terutama ketika keluarga tidak mampu memantau secara ketat.
Pelajaran dan Solusi: Wanita Lompat Dari Lantai 19 Karena Ada ODGJ
Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya keamanan di hunian vertikal. Penghuni diimbau untuk selalu mengunci pintu unit mereka, bahkan saat meninggalkan tempat untuk waktu singkat. Pengelola apartemen perlu memperketat sistem keamanan, seperti memasang CCTV di koridor dan memperkuat verifikasi identitas penghuni, terutama warga asing.
Selain itu, kasus ini menekankan perlunya perhatian lebih terhadap penanganan ODGJ di masyarakat. Pemerintah dan lembaga terkait, seperti UNHCR, perlu memastikan bahwa individu dengan gangguan jiwa mendapatkan perawatan dan pengawasan yang memadai agar tidak membahayakan diri sendiri atau orang lain. Program edukasi tentang kesehatan mental juga dapat membantu mengurangi stigma dan meningkatkan kewaspadaan masyarakat.
Kesimpulan: Wanita Lompat Dari Lantai 19 Karena Ada ODGJ
Tragedi Anita Septiyani yang melompat dari lantai 19 Apartemen Kalibata City akibat panik melihat ODGJ di unitnya menjadi peringatan akan pentingnya keamanan dan pengawasan di hunian vertikal. Meskipun Anita selamat dengan cedera serius, insiden ini menyoroti kelemahan dalam sistem keamanan apartemen dan penanganan ODGJ di ruang publik. Dengan respons cepat dari polisi, pengelola, dan penyelesaian secara kekeluargaan, kasus ini diharapkan menjadi pelajaran berharga untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.