Apa Yang Terjadi Antara Elon Musk Dengan Donald Trump?

apa-yang-terjadi-antara-elon-musk-dengan-donald-trump

Apa Yang Terjadi Antara Elon Musk Dengan Donald Trump? Hubungan antara Elon Musk, orang terkaya di dunia, dan Donald Trump, Presiden Amerika Serikat ke-47, telah menjadi sorotan dunia sepanjang 2025. Awalnya, keduanya tampak sebagai sekutu erat, dengan Musk memberikan dukungan finansial besar untuk kampanye Trump pada pemilu 2024 dan diangkat sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). Namun, hanya dalam beberapa bulan, hubungan mereka berubah menjadi permusuhan terbuka yang ditandai dengan cekcok di media sosial, ancaman bisnis, dan tuduhan pribadi yang menggemparkan. Konflik ini, yang mencapai puncaknya pada Juni 2025, tidak hanya memengaruhi kedua tokoh ini tetapi juga berdampak pada pasar saham, politik AS, dan persepsi publik. Artikel ini mengupas kronologi perseteruan, pemicunya, dan implikasinya. berita bola

Awal Persahabatan: Dukungan Politik dan Jabatan DOGE

Pada 2024, Elon Musk menjadi pendukung utama Donald Trump, menyumbangkan lebih dari 250 juta dolar AS untuk kampanye presiden melalui America PAC, sebuah komite aksi politik yang ia dirikan. Dukungan ini termasuk iklan anti-imigran dan promosi di platform X miliknya. Setelah kemenangan Trump pada November 2024, Musk diangkat sebagai kepala DOGE bersama Vivek Ramaswamy, dengan misi memangkas anggaran federal sebesar 2 triliun dolar AS dan merampingkan birokrasi. Keduanya sering tampil bersama, termasuk saat penandatanganan perintah eksekutif di Gedung Putih pada Februari 2025, menunjukkan hubungan yang tampak harmonis. Trump bahkan memuji Musk sebagai “bintang baru” yang harus dijaga sebagai aset nasional.

Pemicu Konflik: One Big Beautiful Bill Act

Perseteruan dimulai pada akhir Mei 2025, ketika Musk mengundurkan diri dari DOGE setelah berselisih dengan Trump mengenai rancangan undang-undang “One Big Beautiful Bill Act.” RUU ini, yang diusung Trump, mencakup pemotongan pajak besar-besaran, peningkatan pengeluaran pemerintah, dan penghapusan insentif untuk kendaraan listrik, yang berdampak langsung pada Tesla. Musk menyebut RUU ini “kekejian” yang dapat menambah defisit anggaran hingga 3-5 triliun dolar AS dalam satu dekade, bertentangan dengan misi efisiensi DOGE. Pada 3 Juni 2025, Musk mulai mengkritik RUU ini di X, memposting komentar lama Trump tentang defisit anggaran untuk menyoroti inkonsistensi. Trump membalas dari Truth Social, menyebut Musk “tidak tahu terima kasih” dan mengancam mencabut kontrak pemerintah dengan Tesla dan SpaceX.

Eskalasi: Tuduhan Pribadi dan Ancaman Bisnis

Konflik memuncak pada 5 Juni 2025, saat Musk menyetujui usulan pemakzulan Trump, mendukung Wakil Presiden JD Vance sebagai pengganti. Ia juga melontarkan tuduhan tanpa bukti bahwa Trump ada dalam berkas Jeffrey Epstein, sebuah klaim yang memicu kemarahan pendukung Trump. Trump menanggapi dengan menyebut Musk “gila” dan mengklaim telah memecatnya dari DOGE, yang dibantah Musk sebagai “kebohongan kentara.” Trump juga mengancam membatalkan kontrak SpaceX dengan NASA, termasuk kapsul Dragon untuk misi Stasiun Antariksa Internasional, dan menarik insentif kendaraan listrik, menyebabkan saham Tesla anjlok hingga 50%, dengan Musk kehilangan 34 miliar dolar AS dari kekayaannya.

Dampak pada Politik dan Ekonomi: Apa Yang Terjadi Antara Elon Musk Dengan Donald Trump?

Perseteruan ini memiliki dampak luas. Saham Tesla turun drastis, dan penjualan mobil listriknya menurun di tengah sentimen negatif. Ancaman Trump terhadap kontrak SpaceX memicu kekhawatiran tentang kelanjutan Proyek Artemis NASA. Di ranah politik, RUU Trump lolos di DPR dengan selisih tipis (215-214) pada Mei 2025, meskipun ditentang oleh beberapa anggota Republik dan seluruh Demokrat. Ketua DPR Mike Johnson berusaha meredakan ketegangan, tetapi perpecahan antara pendukung Musk dan Trump melemahkan dukungan publik terhadap RUU tersebut. Warganet meramaikan konflik ini dengan meme dan emoji popcorn, meningkatkan lalu lintas di X hingga 50%, menunjukkan betapa pertikaian ini menjadi hiburan publik.

Respons Publik dan Spekulasi Masa Depan: Apa Yang Terjadi Antara Elon Musk Dengan Donald Trump?

Publik AS terpecah dalam menanggapi konflik ini. Jajak pendapat YouGov pada 5 Juni 2025 menunjukkan dukungan dua banding satu untuk mencabut kontrak pemerintah dengan Musk, mencerminkan polarisasi. Sekutu Trump, seperti Stephen Bannon, bahkan menyerukan deportasi Musk, sementara Rusia menawarkan suaka politik, membandingkannya dengan buronan seperti Edward Snowden. Musk sendiri mengadakan jajak pendapat di X tentang pembentukan partai politik baru, yang mendapat respons dari lebih dari empat juta pengguna, menandakan potensi perubahan lanskap politik AS.

Penutup: Apa Yang Terjadi Antara Elon Musk Dengan Donald Trump?

Perseteruan antara Elon Musk dan Donald Trump adalah drama politik yang mencerminkan bentrokan antara kekayaan, kekuasaan, dan ideologi. Dari sekutu yang erat, keduanya kini menjadi musuh yang saling menyerang di panggung publik, dengan dampak besar pada bisnis Musk dan agenda politik Trump. Konflik ini menunjukkan betapa rapuhnya aliansi politik yang dibangun atas kepentingan bersama, terutama ketika visi efisiensi Musk berbenturan dengan ambisi fiskal Trump. Dengan RUU yang masih menunggu persetujuan Senat hingga 4 Juli 2025, dunia menanti apakah keduanya akan berdamai atau terus memperdalam perpecahan, membentuk dinamika politik dan ekonomi AS di masa depan.

BACA SELENGKAPNYA DI…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *