Gus Ipul Mengawasi Kegiatan BLTS di Jatinegara. Di tengah hiruk-pikuk akhir tahun yang penuh agenda sosial, Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau akrab disapa Gus Ipul kembali tunjukkan komitmennya dalam memastikan bantuan pemerintah tepat sasaran. Pada Rabu, 10 Desember 2025, Gus Ipul langsung turun ke lapangan untuk mengawasi penyaluran Bantuan Langsung Tunai Sementara Kesejahteraan Rakyat (BLTS Kesra) di Kantor Pos Jatinegara, Jakarta Timur. Kegiatan ini bagian dari program akhir tahun inisiatif Presiden Prabowo Subianto, yang targetkan 35 juta keluarga penerima manfaat (KPM) se-Indonesia. Dengan besaran Rp900 ribu per KPM untuk triwulan Oktober-Desember, Gus Ipul tak hanya inspeksi proses, tapi juga dialog langsung dengan warga. Kunjungan ini jadi momen tepat untuk ingatkan pentingnya penggunaan bantuan yang bijak, di saat daya beli masyarakat masih tertekan inflasi. Di era di mana bansos jadi penopang ekonomi rakyat kecil, pengawasan seperti ini harapannya cegah penyimpangan dan maksimalkan dampak positif. INFO SLOT
Proses Penyaluran BLTS yang Teliti: Gus Ipul Mengawasi Kegiatan BLTS di Jatinegara
Gus Ipul tiba di Kantor Pos Jatinegara sekitar pukul 10.00 WIB, langsung sapa para KPM yang sudah antre rapi. Bersama Direktur Utama PT Pos Indonesia, ia amati alur penarikan mulai dari verifikasi data hingga pencairan tunai. “Sekarang kami lihat penyaluran secara langsung, terutama untuk KPM BLTS ini,” ujarnya, sambil pantau proses yang berjalan lancar tanpa kerumunan berlebih. Hingga kini, realisasi nasional capai 26 triliun rupiah dari total 31 triliun, atau sekitar 80-85 persen—sisanya 15-20 persen ditarget selesai akhir Desember. Data penerima diambil dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN), fokus desil 1-4 keluarga miskin. Di lokasi, Gus Ipul cek langsung kartu identitas dan nomor rekening KPM, pastikan tak ada duplikasi. Ini langkah preventif, karena sebelumnya ada keluhan data tak akurat di beberapa daerah. Dengan PT Pos sebagai kanal utama, penyaluran ini gabungkan tunai dan transfer, bikin akses lebih mudah bagi lansia dan disabilitas.
Imbauan Bijak Penggunaan Bantuan: Gus Ipul Mengawasi Kegiatan BLTS di Jatinegara
Tak puas hanya lihat proses, Gus Ipul luangkan waktu dialog dengan KPM, ingatkan agar bantuan tak disalahgunakan. “Bapak-ibu, BLTS ini jangan untuk beli rokok, kredit motor, atau judi online—sungguh-sungguh dilarang,” tegasnya di hadapan puluhan warga, termasuk lansia seperti Mariah (62), pedagang es campur yang penghasilannya cuma Rp30-40 ribu per hari. Ia sarankan prioritaskan kebutuhan pokok: biaya sekolah anak, modal usaha kecil, atau keperluan rumah tangga. “Gunakan untuk kepentingan paling esensial, biar ada manfaat jangka panjang,” tambahnya, sambil bagikan contoh sukses KPM yang pakai BLTS untuk tambah stok dagang. Imbauan ini selaras pesan Presiden Prabowo: bansos harus tepat sasaran, diterima yang berhak, dan benahi tata kelola agar tak ada penyelewengan. Gus Ipul juga apresiasi PT Pos atas perbaikan alur, seperti jalur khusus lansia yang hindari desakan.
Kolaborasi Kemensos dan PT Pos
Kunjungan Gus Ipul juga jadi ajang evaluasi kolaborasi Kemensos dengan PT Pos. “Kami instruksikan benahi tata kelola, termasuk atur jadwal dan prioritas rentan,” katanya, rujuk instruksi sebelumnya untuk hindari antrean mencekam. PT Pos, yang salurkan 20 juta KPM hingga November, kini tambah pendamping PKH dan TKSK untuk bantu warga. Di Jatinegara, proses berjalan mulus berkat koordinasi dengan aparat kelurahan—tak ada keluhan seperti di daerah lain. Gus Ipul puji inisiatif ini, karena BLTS bukan cuma uang, tapi stimulus daya beli di tengah kenaikan harga pokok. Program ini tambah penebalan untuk penerima reguler seperti PKH (Rp600 ribu jadi Rp1,5 juta triwulan ini), target jaga stabilitas sosial akhir tahun. Kolaborasi ini juga bagian dari reformasi bansos, di mana Gus Ipul ajak masyarakat koreksi data via aplikasi Cek Bansos untuk akurasi.
Kesimpulan
Pengawasan Gus Ipul atas penyaluran BLTS di Jatinegara pada 10 Desember 2025 jadi contoh nyata komitmen pemerintah pastikan bantuan rakyat tepat guna. Dari inspeksi alur hingga imbauan bijak, kunjungan ini tak hanya pantau proses, tapi juga bangun kesadaran KPM agar BLTS jadi modal naik kelas. Dengan realisasi 80 persen dan kolaborasi solid Kemensos-PT Pos, program ini harapannya jaga daya beli 35 juta keluarga di tengah tantangan ekonomi. Pesan Presiden Prabowo soal ketepatan sasaran kini jadi pegangan, dan inisiatif seperti ini bisa jadi model bagi daerah lain. Bagi warga, BLTS bukan sekadar uang, tapi harapan—pakai bijak, biar manfaatnya berkelanjutan. Pemerintah terus pantau, rakyat terus dukung; bersama, kita bangun kesejahteraan yang merata.