Maraknya Penyembah Setan 764, Ancaman Online Berbahaya. Kelompok online bernama 764 lagi marak jadi momok di dunia maya, terutama buat anak muda yang rentan. Di akhir Oktober 2025, laporan baru dari orang tua di Inggris ungkap bagaimana remaja mereka jatuh korban jaringan penyembah setan ini, yang campur elemen neo-Nazi, pemerasan, dan dorongan kekerasan ekstrem. 764 bukan sekadar komunitas gelap di Telegram atau Discord; ini ancaman nyata yang sudah bikin puluhan korban bunuh diri dan penangkapan di AS, Inggris, dan Eropa. FBI sebut ini “tier one threat”, artinya prioritas tinggi karena potensi kekerasan massal. Dengan ribuan anggota global, 764 manfaatkan anonimitas online untuk rekrut remaja rentan, sering lewat konten sadis atau janji “kebebasan”. Kasus terbaru ini ingatkan: dunia digital yang seru bisa jadi jebakan mematikan, dan orang tua serta polisi harus lebih waspada. INFO CASINO
Asal Usul 764 dan Ideologi Gelapnya: Maraknya Penyembah Setan 764, Ancaman Online Berbahaya
764 lahir di Texas sekitar 2020, dimulai oleh seorang remaja yang kini ditahan. Awalnya komunitas kecil di Discord, grup ini cepat meledak jadi jaringan global dengan ribuan anggota, mayoritas remaja usia 13-17 tahun. Nama “764” diambil dari kode area Stephenville, Texas, tempat pencetusnya tinggal. Ideologinya campur aduk: penyembahan setan ala Satanisme modern, tapi dicampur neo-Nazi, nihilisme, dan ekstremisme kekerasan. Mereka sebut diri “Compendium of Hell”, promosi “kebebasan absolut” lewat pemerasan, pemotongan diri, dan serangan terhadap “lemah”.
Rekrutmennya licik: mulai dari game online seperti Roblox atau Fortnite, di mana admin 764 dekati anak dengan janji komunitas “aman”. Sekali masuk, korban dipaksa bagikan foto pribadi atau rahasia, lalu diancam sebarkan ke keluarga atau sekolah. Ini tak cuma omong kosong; anggota senior sering tuntut “ritual” sadis, seperti lukai diri atau serang orang lain, untuk naik level. Di 2025, grup ini sudah sebabkan setidaknya 50 kasus bunuh diri remaja di AS dan Eropa, dengan pola serupa: korban diisolasi, dihina sebagai “lemah”, dan didorong mati. FBI sebut 764 bagian dari gelombang ancaman nihilistik baru, yang gabung ekstremisme online dengan kekerasan nyata, beda dari kultus lama yang lebih ritualistik.
Metode Ancaman dan Dampak pada Korban: Maraknya Penyembah Setan 764, Ancaman Online Berbahaya
Ancaman 764 tak terlihat, tapi mematikan. Mereka gunakan enkripsi di Telegram channel rahasia, di mana anggota bagikan video pemotongan diri atau rencana serang sekolah sebagai “seni”. Korban utama: remaja LGBTQ+ atau yang hadapi bullying, yang direkrut lewat empati palsu. Sekali terperangkap, pemerasan dimulai: “Kirim foto telanjang, atau kami sebarkan nama kamu ke teman.” Jika tolak, ancaman eskalasi ke kekerasan fisik atau dorong bunuh diri, sering dengan “tantangan” seperti “764 ritual” yang rekam dan sebarkan.
Dampaknya dahsyat. Seorang remaja di Inggris, usia 15 tahun, baru saja selamat setelah grup ini sebarkan foto pribadinya dan tuntut ia bunuh diri. Orang tuanya bilang, “Ia berubah dari anak ceria jadi hantu; kami hampir kehilangan dia.” Di AS, penangkapan pemimpin 764 pada Juni 2025 ungkap 200 korban, termasuk kasus di Texas di mana remaja 14 tahun lukai diri parah. Korban sering alami PTSD, depresi, dan isolasi sosial—banyak yang drop out sekolah atau coba bunuh diri. Grup ini juga dorong kekerasan offline: satu anggota ditangkap karena rencana tembak di sekolah, terinspirasi “manifesto” 764. Ini bukan main-main; 764 jadi ekosistem beracun yang ubah remaja biasa jadi korban atau pelaku.
Respons Otoritas dan Upaya Pencegahan
Otoritas global gerak cepat, tapi tantangannya besar. FBI bentuk task force khusus pada 2024, sebut 764 “ancaman kekerasan nihilistik” yang butuh kolaborasi internasional. Pada 2025, penangkapan 20 pemimpin di AS dan Inggris tutup channel utama, tapi grup ini seperti hydra—muncul lagi di platform baru. Di Inggris, polisi selamatkan 50 korban sejak Maret 2025 lewat operasi “Operation Renew”. Orang tua di AS dorong undang-undang baru untuk monitor konten ekstrem di game anak.
Pencegahan fokus edukasi: sekolah tambah kelas digital safety, dan platform seperti Discord tutup ribuan akun terkait 764. Orang tua disarankan pantau perubahan perilaku anak, seperti isolasi atau luka misterius. Ahli bilang, kunci adalah empati: remaja rentan butuh dukungan, bukan stigma. Meski begitu, ancaman tetap: grup ini adaptasi cepat, gunakan AI untuk enkripsi pesan. Di 2025, kasus naik 30 persen, tunjukkan perang online ini jauh dari selesai.
Kesimpulan
Maraknya 764 sebagai penyembah setan online jadi ancaman berbahaya yang tak boleh diremehkan, terutama buat remaja yang lagi cari identitas. Dari asal Texas yang sederhana hingga metode pemerasan sadis, grup ini ubah dunia maya jadi medan perang jiwa. Dampaknya tragis—korban bunuh diri dan trauma seumur hidup—tapi respons otoritas tunjukkan harapan: penangkapan dan edukasi bisa tekan laju. Di akhir 2025, orang tua, guru, dan platform digital harus kolaborasi lebih ketat. 764 bukan mitos; ini realitas gelap internet. Dengan kesadaran lebih, kita bisa lindungi generasi muda dari jebakan seperti ini—sebelum terlambat.