Sungai Ciliwung Mau Dijadiin Ikon Kota Depok. Pemerintah Kota Depok mengumumkan rencana ambisius untuk menjadikan Sungai Ciliwung sebagai ikon kota, diumumkan pada 8 Agustus 2025, bertepatan dengan ajang Rafting Competition Piala Menteri Lingkungan Hidup. Inisiatif ini bertujuan mengubah persepsi Ciliwung dari sungai yang sering dikaitkan dengan polusi menjadi simbol kebanggaan Depok. Dengan revitalisasi dan berbagai kegiatan wisata, sungai ini diharapkan jadi daya tarik baru. Apa rencana ini, dan bagaimana tanggapan warga? BERITA LAINNYA
Dimana Letak Sungai Ciliwung?
Sungai Ciliwung mengalir sepanjang 120 kilometer, membelah beberapa wilayah, termasuk Kota Depok, sebelum bermuara di Teluk Jakarta. Di Depok, sungai ini melintasi kecamatan seperti Pancoran Mas, Beji, dan Sukmajaya, menjadi bagian penting dari ekosistem kota. Kawasan seperti Kali Baru, Kelurahan Depok, dan sekitar Jalan Margonda sering menjadi titik aktivitas warga di tepi sungai. Namun, Ciliwung juga kerap menghadapi masalah banjir dan pencemaran, terutama di musim hujan, yang membuat revitalisasi ini menjadi tantangan besar sekaligus peluang.
Mengapa Sungai Tersebut Ingin Dijadikan Ikon Kota Depok?
Pemerintah Kota Depok, di bawah Wali Kota Supian Suri, ingin menjadikan Ciliwung sebagai ikon untuk meningkatkan identitas kota dan mendukung pariwisata. Rencana ini melibatkan pembersihan sungai, pembangunan taman tepi sungai, dan pengembangan kawasan wisata air seperti rafting dan jalur sepeda. Ajang Rafting Competition pada 8–10 Agustus 2025, yang diikuti ratusan peserta, menjadi langkah awal mempromosikan potensi sungai. Selain itu, program ini sejalan dengan upaya ketahanan lingkungan, dengan target mengurangi polusi hingga 30% dalam tiga tahun. Pemerintah juga bekerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup untuk pendanaan dan teknologi pengelolaan limbah. Tujuannya, menjadikan Ciliwung simbol keberlanjutan dan kebanggaan lokal.
Tanggapan Warga Depok Soal Sungai Ciliwung
Warga Depok menunjukkan respons beragam terhadap rencana ini. Banyak yang antusias, terutama setelah kesuksesan Rafting Competition yang menarik ribuan penonton. Seorang warga Pancoran Mas berkata, “Kalau Ciliwung bisa bersih dan jadi tempat wisata, pasti bangga jadi orang Depok.” Namun, ada pula kekhawatiran soal konsistensi pemerintah dalam menjaga kebersihan sungai, mengingat masalah sampah dan banjir yang masih berulang. Di media sosial, netizen Depok ramai mendiskusikan potensi wisata, dengan beberapa menyarankan penambahan fasilitas seperti kafe tepi sungai atau jalur jogging. Meski begitu, sebagian warga meminta transparansi anggaran dan keterlibatan komunitas lokal dalam perencanaan agar proyek ini tidak mangkrak.
Kesimpulan: Sungai Ciliwung Mau Dijadiin Ikon Kota Depok
Rencana menjadikan Sungai Ciliwung sebagai ikon Kota Depok adalah langkah visioner untuk mengubah wajah sungai menjadi aset wisata dan simbol kebanggaan. Dengan lokasi strategis dan potensi besar, Ciliwung bisa jadi daya tarik baru jika revitalisasi dilakukan serius. Antusiasme warga menunjukkan dukungan, meski tantangan seperti polusi dan banjir harus diatasi dengan komitmen kuat. Jika pemerintah berhasil melibatkan masyarakat dan menjaga transparansi, Ciliwung berpotensi menjadi kebanggaan Depok, meningkatkan pariwisata dan kesadaran lingkungan untuk masa depan yang lebih baik.