Total Kerugian Kebakaran di Taman Puring. Kebakaran hebat yang terjadi di Pasar Taman Puring, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pada senin tanggal 28 Juli 2025, menyebabkan luka yang membekas untuk para pedagang. Sekitar 552 kios ludes dilalap api, menghancurkan mata pencaharian ratusan pedagang yang menggantungkan hidup dari pasar legendaris ini. Kobaran api yang bermula sekitar pukul 18.02 WIB ini memicu kepanikan, dengan pedagang berlarian menyelamatkan barang dagangan. Meski tidak ada korban jiwa, kerugian material sangat besar. Artikel ini mengulas penyebab kebakaran, total kerugian yang ditimbulkan, dan peran pemerintah dalam menangani musibah ini. BERITA LAINNYA
Kenapa Kebakaran Tersebut Bisa Terjadi?
Kebakaran yang terjadi di Pasar Taman Puring ini bermula dari kepulan asap di Blok D dan E, lebih spesifiknya di sebuah kios yang sudah tertutup. Petugas keamanan pasar, yang pertama kali melihat nyala api, berusaha memadamkan dengan alat pemadam api berat, namun gagal karena api menyebar cepat. Dugaan awal menjurus pada korsleting listrik di toko pakaian bekas, yang penuh dengan material mudah terbakar seperti pakaian, sepatu, dan tas. Struktur pasar yang padat dan banyaknya barang mudah terbakar mempercepat penyebaran api. Sebanyak 35 unit truk pemadam kebakaran dan 118 personel dikerahkan, tetapi api baru terkendali setelah tiga jam, sekitar pukul 21.35 WIB. Penyebab pasti masih diselidiki oleh pihak berwenang untuk memastikan apakah ada faktor kelalaian atau kerusakan instalasi listrik.
Berapa Total Kerugian Yang dari Kebakaran Tersebut?
Kerugian akibat kebakaran ini diperkirakan bisa mencapai Rp 30 miliar, termasuk 552 kios yang hangus terbakar menjadi debu. Pedagang seperti Ebeat, yang menjual aksesoris punk, merugi sekitar Rp30-40 juta karena tidak sempat menyelamatkan barang dagangannya. Pedagang lain, seperti Yunus, penjual sepatu, hanya mampu menyelamatkan dua bal sepatu, dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah. Barang dagangan seperti pakaian, sepatu, tas, hingga elektronik ludes, meninggalkan pedagang tanpa aset usaha. Pasar Taman Puring, yang dikenal sebagai pusat barang bekas dan sepatu murah, kehilangan hampir seluruh kiosnya, memperparah dampak ekonomi bagi pedagang yang sudah menghadapi penurunan pengunjung akibat tren belanja online. Skala kerugian ini menjadikan kebakaran ini salah satu yang terparah dalam sejarah pasar.
Apakah Pemerintah Turut Membantu Dalam Kebakaran Ini?
Pemerintah juga sudah bergerak dengan cepat untuk bisa menangani kasus kebakaran ini. Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Selatan mengerahkan puluhan unit pemadam dan ratusan personel untuk memadamkan api dan mencegah penyebaran ke permukiman sekitar. Polisi juga membantu dengan mengatur lalu lintas dan mengevakuasi empat tahanan dari Polsek Kebayoran Baru yang berdekatan dengan lokasi. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berjanji memberikan bantuan berupa tenda sementara untuk pedagang dan merencanakan revitalisasi pasar, seperti yang dilakukan pasca-kebakaran pada 2002 dan 2005. Selain itu, pemerintah daerah tengah mengkaji bantuan modal dan relokasi sementara agar pedagang bisa kembali berusaha, meski rincian bantuan masih dalam pembahasan.
Kesimpulan: Total Kerugian Kebakaran di Taman Puring
Kebakaran di Pasar Taman Puring di tanggal 28 Juli 2025, meninggalkan kerugian yang sanagat besar, dengan Rp 30 miliar aset pedagang pada ludes dan 552 kios yang hangus terbakar. Diduga akibat korsleting listrik, musibah ini menegaskan perlunya perbaikan sistem keamanan di pasar tradisional. Respons cepat pemerintah dalam pemadaman dan rencana bantuan menjadi harapan bagi pedagang untuk bangkit kembali. Meski tanpa korban jiwa, peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya pencegahan kebakaran dan dukungan berkelanjutan untuk pemulihan ekonomi pedagang.