Ratusan Orang di Amerika Gelar Dukung Aksi Demo RI. New York, 2 September 2025 – Gelombang demonstrasi yang mengguncang Indonesia sejak akhir Agustus 2025 ternyata tak hanya bergema di dalam negeri, tetapi juga mendapat perhatian dunia. Ratusan diaspora Indonesia di New York, Amerika Serikat, menggelar aksi solidaritas pada Senin, 1 September 2025, untuk mendukung demonstrasi yang sedang berlangsung di Indonesia. Aksi ini berlangsung dengan long march dari Central Park menuju Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) New York, di mana para peserta menyampaikan doa bersama dan menyerahkan 17+8 Tuntutan Rakyat. Aksi serupa juga dijadwalkan berlangsung di Melbourne, Australia, pada 2 September 2025. Dukungan dari diaspora ini menjadi cerminan betapa isu sosial, ekonomi, dan politik di Indonesia telah menyita perhatian global, sekaligus menunjukkan solidaritas lintas batas terhadap perjuangan rakyat Indonesia. MAKNA LAGU
Apa Yang Membuat Ratusan Orang di Amerika Ini Melakukan Demo Dukung Indonesia
Aksi solidaritas di New York dipicu oleh keresahan atas situasi di Indonesia, khususnya gelombang demonstrasi yang dipicu oleh kematian Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online yang tewas terlindas kendaraan taktis Brimob pada 28 Agustus 2025 di Jakarta. Insiden ini memicu kemarahan publik dan memperluas tuntutan demonstrasi, yang awalnya menyoroti tunjangan anggota DPR sebesar Rp50 juta per bulan, menjadi isu yang lebih luas seperti reformasi kepolisian, pengesahan RUU Perampasan Aset, dan penolakan kebijakan ekonomi yang dianggap merugikan rakyat. Para diaspora, yang mayoritas mengenakan pakaian serba hitam, berjalan dari Central Park menuju KJRI New York untuk mengenang 10 korban tewas dalam demonstrasi di Indonesia sepanjang pekan terakhir. Mereka juga menyerahkan dokumen berisi 17+8 Tuntutan Rakyat kepada Konsul Jenderal Winanto Adi, yang berjanji akan meneruskannya ke Menteri Luar Negeri Sugiono. Aksi ini bukan hanya bentuk solidaritas, tetapi juga seruan agar pemerintah Indonesia mendengar aspirasi rakyat, termasuk isu kenaikan pajak, biaya hidup, dan ketimpangan ekonomi.
Apakah Ini Artinya Sudah Banyak Berita Yang Meliput Demo di Indonesia
Demonstrasi di Indonesia, yang berlangsung sejak 25 Agustus 2025, memang telah menarik perhatian media internasional. Media seperti Bloomberg, The Straits Times, Al Jazeera, NHK, dan Press TV telah melaporkan kericuhan di Jakarta, khususnya bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan, serta dampaknya terhadap stabilitas politik dan ekonomi Indonesia. Laporan Bloomberg bertajuk “Thousands clash with police in Jakarta as protests intensify” menyoroti kemarahan publik atas tunjangan DPR dan ketidakpastian ekonomi, sementara Al Jazeera menyebut demonstrasi ini sebagai ujian terbesar bagi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto sejak dilantik. Media asing juga mencatat pelemahan rupiah dan penurunan indeks saham sebagai dampak dari protes ini. Aksi diaspora di New York semakin menguatkan narasi bahwa demonstrasi di Indonesia telah menjadi isu global, terutama karena keterlibatan elemen masyarakat yang beragam, mulai dari mahasiswa, buruh, hingga pengemudi ojek online. Publikasi aksi solidaritas ini melalui media sosial, seperti akun @logos_id, juga memperluas jangkauan berita, membuat dunia semakin aware terhadap dinamika di Indonesia.
Bagaimana Reaksi Masyarakat Indonesia Atas Orang-orang Ini
Reaksi masyarakat Indonesia terhadap aksi solidaritas diaspora di New York sangat positif, terutama di kalangan aktivis dan pengguna media sosial. Banyak warganet yang menyampaikan apresiasi atas dukungan diaspora, menyebutnya sebagai bukti bahwa perjuangan rakyat Indonesia didengar hingga ke luar negeri. Unggahan di platform X dan Instagram dipenuhi dengan komentar yang menyebut aksi ini sebagai “inspirasi” dan “penguat semangat” bagi demonstran di Indonesia. Sejumlah artis dan influencer, seperti Dian Sastrowardoyo, Ernest Prakasa, dan Fiersa Besari, turut mengamplifikasi 17+8 Tuntutan Rakyat, yang mencakup reformasi polisi, pengesahan RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga, dan penolakan proyek strategis nasional tertentu. Namun, ada pula sebagian kecil masyarakat yang mempertanyakan efektivitas aksi diaspora, menganggapnya lebih sebagai gestur simbolis ketimbang solusi nyata. Meski begitu, mayoritas melihat aksi ini sebagai penguatan solidaritas global, terutama karena diaspora turut menyoroti isu kemanusiaan dan keadilan sosial yang sedang diperjuangkan di Indonesia.
Kesimpulan: Ratusan Orang di Amerika Gelar Dukung Aksi Demo RI
Aksi solidaritas ratusan diaspora Indonesia di New York menunjukkan bahwa gelombang demonstrasi di Indonesia telah menjadi perhatian dunia. Dukungan ini tidak hanya memperkuat semangat para demonstran di dalam negeri, tetapi juga menggarisbawahi urgensi isu seperti ketimpangan ekonomi, represi aparat, dan kebutuhan reformasi hukum. Liputan luas dari media internasional mempertegas bahwa protes di Indonesia bukan sekadar urusan domestik, melainkan cerminan krisis sosial dan politik yang relevan secara global. Reaksi positif masyarakat Indonesia terhadap aksi diaspora ini mencerminkan harapan besar akan perubahan yang lebih baik. Ke depan, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan diaspora perlu terus dijaga untuk memastikan aspirasi rakyat didengar tanpa memicu konflik lebih lanjut. Aksi ini menjadi pengingat bahwa solidaritas lintas batas dapat menjadi kekuatan besar dalam memperjuangkan keadilan dan demokrasi.