Festival Halal Terbesar Pertama Kali hadir di Jakarta

festival-halal-terbesar-pertama-kali-hadir-di-jakarta

Festival Halal Terbesar Pertama Kali hadir di Jakarta. Indonesia, sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, terus memperkuat posisinya sebagai pusat industri halal global. Pada 20-22 Juni 2025, Jakarta menjadi tuan rumah Indonesia International Halal Festival (IIHF) 2025, yang diklaim sebagai festival halal terbesar pertama di ibu kota. Berlangsung di Plenary Hall, Jakarta International Convention Center (JICC), acara ini menghadirkan ragam produk halal dari berbagai sektor, mulai dari makanan, kosmetik, hingga fesyen muslim. Didukung oleh Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), festival ini bertujuan untuk mempromosikan ekosistem halal nasional yang dinamis, inklusif, dan produktif. Artikel ini mengulas keseruan IIHF 2025, agenda utama, dan dampaknya bagi industri halal Indonesia. BERITA  BOLA

Pembukaan Indonesia International Halal Festival 2025

Indonesia International Halal Festival 2025 resmi dibuka pada 20 Juni 2025 di JICC, Jakarta, dengan sambutan dari Kepala BPJPH yang menggaungkan misi “Halal Indonesia untuk Masyarakat Dunia.” Acara ini menandai langkah besar dalam memamerkan keberagaman produk halal Indonesia, termasuk makanan dan minuman, kosmetik, farmasi, serta fesyen muslim yang semakin mendunia. Festival ini dirancang sebagai platform interaktif untuk pelaku usaha, UMKM, dan masyarakat umum, menawarkan pameran produk, seminar, dan hiburan berbasis nilai Islami. Dengan lebih dari 200 booth dan target 60.000 pengunjung, IIHF 2025 menjadi ajang monumental untuk memperkuat ekosistem halal nasional.

Agenda Meriah dan Edukatif

Hari pertama festival, pada 20 Juni 2025, dimeriahkan oleh kajian Islami bersama Ustaz Hilman Fauzi, yang berbagi wawasan tentang pentingnya gaya hidup halal. Sesi ini diikuti oleh penampilan musik dari Raim Laode, yang membawakan lagu-lagu inspiratif dengan nuansa Islami. Pada 21 Juni, pengunjung disuguhkan penampilan spesial dari Fabio Asher, yang tampil pada pukul 19.30 WIB, menciptakan suasana penuh makna. Hari terakhir, 22 Juni, menampilkan tausiyah dari Dennis Lim, yang membahas nilai-nilai keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, festival ini menghadirkan talkshow inspiratif, sesi B2B, dan games dengan doorprize menarik, menjadikannya acara yang edukatif sekaligus menghibur.

Dukungan Pemerintah dan Pelaku Industri

BPJPH, sebagai penyelenggara utama, mendorong pelaku usaha dan UMKM untuk memanfaatkan IIHF 2025 sebagai wadah promosi produk halal. Kepala BPJPH menekankan pentingnya sertifikasi halal untuk meningkatkan daya saing di pasar global, terutama di negara non-Muslim seperti Jepang dan Korea. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga memberikan dukungan, melihat festival ini sebagai bagian dari strategi memperkuat pariwisata ramah Muslim. Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan sektor Halal Value Chain (HVC) seperti makanan, fesyen, dan pariwisata mencapai 4,5-5,3 persen pada 2025, yang dapat menyumbang lebih dari 25 persen ekonomi nasional. Kolaborasi dengan pelaku industri, seperti Global Entrepreneurs Profesional, memastikan acara ini menjadi platform silaturahmi dan transaksi bisnis.

Dampak bagi Ekosistem Halal Nasional

IIHF 2025 tidak hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga sarana edukasi dan syiar tentang gaya hidup halal. Produk halal, yang menekankan kesehatan dan keberlanjutan, dipromosikan sebagai solusi universal, tidak hanya untuk umat Muslim tetapi juga untuk masyarakat global. Festival ini memberikan kesempatan bagi UMKM untuk mendapatkan pendampingan sertifikasi halal, yang krusial untuk masuk ke pasar internasional. Selain itu, acara ini mendukung misi Indonesia sebagai pusat halal global, sejalan dengan proyeksi Dinar Standard bahwa pasar halal dunia akan mencapai 2,8 triliun USD pada 2025. Keberhasilan IIHF diharapkan menjadi contoh bagi kota lain, seperti Surabaya dan Bandung, untuk menggelar festival serupa.

Relevansi Global dan Kontribusi Sosial: Festival Halal Terbesar Pertama Kali hadir di Jakarta

Festival ini juga memiliki dimensi sosial, dengan konser amal yang hasil donasinya disumbangkan untuk Palestina, mencerminkan solidaritas Indonesia terhadap isu kemanusiaan global. Kehadiran bintang tamu dan sesi internasional menarik perhatian pelaku usaha dari luar negeri, memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin dalam tren halal lifestyle. Negara seperti Taiwan dan Korea, yang mulai mengadopsi produk halal, melihat Indonesia sebagai inspirasi. IIHF 2025 juga menjadi ajang business matching, menghubungkan pengusaha lokal dengan pasar global, meningkatkan potensi ekspor produk halal seperti fesyen dan makanan olahan.

Tantangan dan Harapan ke Depan: Festival Halal Terbesar Pertama Kali hadir di Jakarta

Meskipun sukses, IIHF 2025 menghadapi tantangan seperti meningkatkan kesadaran UMKM tentang sertifikasi halal dan memastikan aksesibilitas bagi pengunjung dari luar Jakarta. Harga tiket yang terjangkau—gratis untuk umum—membantu menarik lebih banyak pengunjung, tetapi logistik dan promosi perlu diperkuat untuk acara berikutnya. Harapan ke depan, festival ini dapat menjadi agenda tahunan yang lebih besar, melibatkan lebih banyak negara dan sektor, seperti teknologi dan keuangan syariah, untuk memperkokoh posisi Indonesia sebagai global halal hub.

Kesimpulan: Festival Halal Terbesar Pertama Kali hadir di Jakarta

Indonesia International Halal Festival 2025, yang digelar pertama kali di Jakarta pada 20-22 Juni 2025, menandai tonggak penting dalam pengembangan industri halal nasional. Dengan agenda edukatif, hiburan Islami, dan pameran produk unggulan, festival ini memperkuat ekosistem halal Indonesia sambil mempromosikan gaya hidup halal secara global. Dukungan pemerintah, kolaborasi dengan pelaku industri, dan kontribusi sosial menjadikan IIHF 2025 sebagai acara bersejarah yang tidak hanya memajukan ekonomi, tetapi juga mempererat silaturahmi dan inspirasi. Festival ini membuktikan bahwa Jakarta siap menjadi pusat peradaban halal dunia.

BACA SELENGKAPNYA DI..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *